Cara Alternatif dalam Memahami Diri

Tulisan ini membahas tentang beberapa aspek yang mempengaruhi manusia. Kelahiran manusia dipengaruhi oleh energi semesta yang mempengaruhi karakter dasar. Itulah mengapa tradisi Timur mempercayai horoskop dan dijadikan metode untuk memahami diri. Terlepas dari hal-hal luar yang turut mempengaruhi manusia, manusia memiliki kehendak bebas untuk merubah dan menentukan kelangsungan hidupnya.

TINJAUAN UMUM
Dari sini ada dua pemahaman ekstrim, yang satu memahami bahwa kehidupan manusia dibentuk oleh keadaan. Dalam psikologi behavioristik, keadaan ini diidentifikasi sebagai lingkungan. Setiap orang hidup ditentukan oleh hal-hal luar, seperti lingkungan, cara pengasuhan, dan lain sebagainya. Dengan kata lain manusia sangatlah deterministik. Tradisi Timur lebih jauh menghubungkannya pada rasi bintang atau vibrasi energi semesta yang turut menentukan nasib seseorang. Pemahaman ekstrim yang lainnya adalah paham yang didasari kehendak bebas (free will). Manusia bisa menentukan nasibnya sendiri dan memutus pengaruh luar yang mengkondisikannya.

Dalam hal ini, saya mengambil sikap berada ditengah, mengikuti mazhab ketiga dalam psikologi. Manusia adalah kombinasi dari pengaruh deterministik dan kehendak bebas. Spiritualitas Timur seperti Hindu dan Buddha, kombinasi seperti itu dijelaskan dalam hukum karma. Manusia berbuat dan memberi akibat yang menjadi kondisinya kelak. Dari kondisi tersebut, manusia memiliki reaksi dan aksi. Jika bereaksi dengan negativitas, maka kondisi buruk akan membuat keadaan bathin tambah buruk. Jika beraksi secara positif, maka kondisi buruk justru akan menumbuhkan kebijaksanaan (wisdom) dan bathin menjadi lebih bahagia dan damai. Agama-agama samawi menyebutkan kombinasi deterministik dan kehendak bebas itu dalam hukum menuai dan menabur. Secara prinsip adalah sama, walaupun hukum menuai menabur menggunakan restu simbol ilahi seperti Tuhan, Maha Dewa, dan lain-sebagainya. Intinya bahwa memang ada pengaruh deterministik dengan kehendak bebas.

APA ITU INDUKSI?
Saya mengenal istilah “induksi” setelah mempelajari hipnoterapi. Hipnoterapi adalah metode terapi yang memanfaatkan pengolahan pikiran bawah sadar. Dalam hipnoterapi ada banyak prosedur terapi (atau lebih dikenal sebagai teraputik) yang bertujuan membuat seseorang  memasuki trance. Pada kondisi trance itulah dicari akar masalah dan pikiran bawah sadar di program ulang (reprogramming) sesuai dengan tujuan terapi yang diinginkan.

Prosedur terapi juga sering disebut sebagai induksi. Seorang terapis menggunakan teknik induksi tertentu. Induksi sesuai dari pengertiannya adalah mengarahkan dari yang umum menjadi lebih spesifik. Sebagai contoh naskah hipnoterapi.

Tarik napas dalam dan santai lalu hembuskan perlahan-lahan. Lakukan beberapa kali. Tarik napas lalu hembuskan. Ok, bagus sekali. Tarik napas dengan lembut lalu hembuskan perlahan-lahan. Setiap Anda menarik napas dan menghembuskan, rasakan begitu relaks dan nyaman. Izinkan setiap bernapas, oksigen membantu Anda untuk lebih rileks....

Prinsip dasarnya adalah mengarahkan pada relaksasi. Antara bernapas dan relaksasi tidak ada hubungan langsung, karena banyak kondisi juga kita tetap bernapas kendati pikiran dalam keadaan tegang. Namun dalam induksi seseorang diarahkan pada keadaan rileks dan tenang.

Masih banyak teknik induksi dalam hipnoterapi termasuk teknik visualisasi. Membayangkan bola cahaya yang menyinari tubuh. Membayangkan cahaya tersebut memberi relaksasi ketika menyentuh seluruh pori-pori tubuh. Dan seterusnya.

Teknik induksi bukan hanya ada pada hipnoterapi. Dalam meditasi juga sudah sering digunakan. Secara sederhana, teknk induksi mengikuti cara komunikasi dalam otak, yaitu komunikasi visual, auditori dan kinestetik. Visual artinya mengggunakan visualisasi. Auditori dengan menggunakan media suara, bisa doa tertentu, mantra, musik instrumen, brainwave audio, dan lain sebagainya. Kinestetik berhubungan dengan sensasi tubuh, termasuk juga gerak ritual, gesture (mudra). Dalam tantra, teknik induksi tersebut disebut sebagai yantra, mantra dan mudra. Yantra sering juga menggunakan gambar mandala atau simbol-simbol tertentu. Mantra ada banyak dan sangatlah variatif. Sudah banyak diakui bahwa mantra bisa mengkondisikan seseorang dalam keadaan somnabulism, suatu keadaan trance dalam tertentu. Mudra dalam tantra sering berupa gerak ritual tertentu, posisi tangan, dan lain sebagainya.

Teknik induksi apapun bentuk dan tradisinya, tujuannya adalah untuk membantu memasuki keadaan ketenangan tertentu. Teknik meditasi samatha bisa digolongkan sebagai induksi. Lebih dari itu, beberapa guru meditasi menyebutkan pikiran yang menyadari sesuatu (mindfulness) itupun juga termasuk induksi. Meditasi vipassana dan Zen/Chan kendatipun tidak menggunakan atau menekankan visualisasi, mantra dan gerak ritual tertentu, tapi menekankan pada mindfulness. Jack Kornfield pernah menyebutkan bahwa “mindfulness is deep hypnosis.”

INDUKSI SECARA UMUM
Dalam dunia terapi, apapun yang mengkondisikan pikiran lebih tenang, itu termasuk sebagai induksi. Pengertian induksi secara umum (non terapi) adalah hal-hal ekternal yang mempengaruhi diri. Saya sebutkan sebagai non terapi karena ini adalah induksi yang tidak memiliki tujuan terapi secara spesifik.

Contoh sederhana. Jika Anda banyak pekerjaan lalu pulang rumah. Lalu Anda mandi dan membersihkan badan. Apa yang Anda rasakan setelah mandi?

Tentu Anda merasa lebih segar (fresh) bukan? Tidak ada tujuanterapi tapi kenyataannya mandi bukan sekedar membersihkan diri tapi juga menjaga agar pikiran lebih rileks dan nyaman setelah seharian bekerja.

Setiap hari dan setiap saat kita diinduksi seperti ini. Ada hal-hal eksternal yang membuat kita lebih nyaman maupun tidak. Lebih jauh, setiap saat kita berreaksi pada keadaan luar. Kita mendapat stimulus setiap saat dan harus diakui hal ini juga mempengaruhi kepribadian kita.

Seorang anak sensitif yang sering mendapat kritikan orang tua, ada kecenderungan anak tumbuh menjadi takut dan malu untuk mengungkapkan pendapat. Dalam psikologi behaviorisme hal ini sudah umum diketahui.

KELAHIRAN
Saya pernah berdiskusi dengan seorang sahabat. Bercerita tentang suara mantra. Mantra memiliki efek tertentu. Dalam tradisi Hindu ada yang disebut primordial sound. Asal dari semesta adalah vibrasi dasar yang disebut “Om”. Om adalah suku kata yang banyak digunakan dalam mantra baik mantra Hindu maupun Buddha.

Suku kata “Om“ mengacu pada Brahma, Tuhan, atau hal-hal yang berhubungan pada sesuatu yang sudah ada atau primordial. Dalam Buddhisme mengacu pada kekosongan (sunyata). Kekosongan atau hal-hal primordial adalah “ada” karena bervibrasi namun tetap tidak terkatakan dan tidak bisa disimbolkan. Pembahasan akan hal yang terkatakan lebih menarik jika dibahas secara filosofis, namun terlalu panjang jika dibahas dalam tulisan ini.

Kembali pada mantra. Jika mantra bervibrasi, padahal itu cuma suku kata. Lalu bagaimana dengan nama kita? Bukankah nama adalah simbol yang mewakili kepribadian kita?

Diskusi tidak berlanjut namun kami sepakat bahwa nama itu memberi pengaruh pada kepribadian. Walaupun setiap orang itu unik dan berbeda satu sama lain. Memungkinkan seseorang memiliki nama yang kebetulan sama namun memiliki kepribadian yang berbeda. Kesimpulan saya setelah berdiskusi bahwa paling tidak nama menentukan kepribadian. Nama walaupun secara sosial berfungsi sebagai “panggilan”, namun nama mempengaruhi pikiran bawah sadar kita. Nama turut menginduksi kita dan itu yang membuat kepribadian kita menjadi seperti sekarang ini.

TIGA PILAR
Dalam tradisi China, ada tiga pilar yang mempengaruhi hidup kita. Yang pertama adalah faktor langit. Ini yang disebut dengan kehendak alam, Tuhan, nasib, atau takdir. Spiritualitas India menyebutnya sebagai karma (seperti yang sudah saya sebutkan diawal).  Yang kedua adalah faktor bumi. Inilah yang menjadi perhatian dalam fengshui. Lingkungan turut menkondisikan kita. Aspek deterministik termasuk dalam faktor bumi ini. Yang ketiga adalah faktor diri. Manusia memiliki kehendak bebas. Untuk itu perlulah manusia  berjuang, perlu kerja keras, dan perlu belajar. Dalam spiritualitas, kebijaksanaan (wisdom) perlu dilatih dan ini termasuk faktor diri.

Yang ingin saya bahas disini bahwa induksi termasuk pada faktor bumi. Horoskop menjadi bagian dari cara memahami diri disebabkan adanya pengaruh induksi alam semesta. Tergantung horoskop dihitung atau dilihat dari sudut pandang apa. Sekedar pembagian waktu atau ada pengaruh rasi bintang tertentu.

Rasi bintang termasuk kondisi bulan sudah banyak dipahami oleh dalam mereka yang berlatih olah energi seperti qigong, prana, reiki, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, energi bulan memiliki vibrasi tertentu dan membantu dalam healing atau juga dalam meditasi. Itulah mengapa dalam kisah-kisah tokoh spiritual atau nabi tanda-tanda alam sering disebutkan. Sebagai contoh: Kelahiran Yesus yang ditandai dengan bintang terang. Bintang memiliki energi tertentu dan menginduksi orang yang lahir pada  waktu itu. Buddha lahir pada saat bulan purnama di taman Lumbini. Buddha mencapai pencerahan di bawah pohon bodhi juga pada saat bulan purnama.

Apakah tanda alam merupakan penanda atau sebenarnya ada hubungan sebab akibat yang mengkondisikan orang yang lahir pada waktu itu memiliki kepribadian tertentu? Orang yang tidak setuju biasanya berargumen. “Bukankah orang yang lahir pada saat bulan purnama ada banyak. Namun toh tetap masing-masing kepribadiannya berbeda.” Seperti kelahiran Yesus, berarti pada saat yang sama ada banyak bayi lahir ketika ada bintang terang. Sama dengan pencerahan Buddha ketika bulan purnama. Apakah semua orang yang bermeditasi pada waktu yang sama ketika bulan purnama mesti menghasilkan kemajuan dalam meditasi?


Horoskop hanya menampilkan generalisasi yang tidak bisa akurat 100%. Dalam metafisika China sendiri metode horoskop ada banyak sekali. Dalam metode Bazi dianalisa dengan memperhatikan tahun, bulan dan jam kelahiran. Dalam metode yang lain hanya tanggal, bulan dan tahun namun dengan melihat kombinasi 3 hal, yaitu angka dasar, angka pengontrol dan angka kecenderungan.  Sebagai contoh, saya pribadi pernah mengadopsi perhitungan angka dasar, angka pengontrol dan angka kecenderungan menggunakan acuan dari Takashi Yoshikawa dalam The Ki: How To Make Your Dreams Come True With Feng Shui Astrology Analisa Yoshihawa dalam buku tersebut menyertakan perbandingan waktu kelahiran tokoh-tokoh dunia dan kehidupan pribadi mereka. Seperti John Lennon dan Yoko Ono, Prince Charles dan Princess Diana, Ronald Reagan dan Nancy Reagan, dan lain sebagainya. Walaupun horoskop tidak akurat 100%, namun beberapa metode menunjukkan validitas 70-80%. Contoh analisa Yoshikawa pada tokoh-tokoh dunia nampak sangat  akurat. Tentu itu bukan hanya kebetulan. Saya yakin memang ada pengaruh tertentu. Karakter dasar bisa diketahui dalam horoskop, namun untuk menebak nasib tidaklah bisa, karena setiap orang punya kehendak bebas.
[Seorang teman pernah mengatakan. Tebak nasib itu areanya paranormal yang bisa ilmu penerawangan]

AWAL MULA FENGSHUI
Jauh sebelum fengshui dalam bentuk astrologi (horoskop), fengshui pada awalnya adalah astronomi.  Tahu bedanya astronomi dan astrologi bukan? Astrologi mempelajari tentang pengaruh waktu kelahiran dengan kepribadian pada waktu keadaan semesta dalam hal ini rasi bintang. Astronomi mempelajari tentang rasi bintang dan pengaruhnya pada bumi.

Astrologi banyak ditolak oleh ilmuwan. Namun dalam perkembangannya banyak juga yang mempercayainya. Saya termasuk orang yang menggunakan astrologi sebagai salah satu cara untuk memahami diri (bukan satu-satunya cara).

Bentuk astronomi adalah cikap bakal filosofi China sebelum berkembang dalam ilmu yang lebih variatif seperti pengobatan, qi gong, beladiri, strategi perang termasuk fengshui “populer” yang kita kenal sekarang ini.

Diceritakan Fu Xi (kaisar mitologis China kuno yang hidup 2852 SM) memahami alam semesta setelah terinspirasi melihat batok tempurung kura-kura. Itu menunjukkan kombinasi triagam. Secara mendasar, kombinasi triagram didasari premis dasar bahwa ada dua kekuatan yang berlawan dan selalu berubah silih berganti. Ini yang disimbolkan sebagai yin yang. Simbol yinyang adalah bentuk visual dari bukit dan lembah. Yang menarik dari yinyang bahwa yin juga memiliki potensi menjadi yang dan juga sebaliknya.

LIMA UNSUR DAN KARAKTER DASAR
Kombinasi yin yang dikembangkan dalam ajaran lima unsur (wu xing). Lima unsur konon dikembangkan oleh Dinasti Yin dan Zhou pada abad ke-16 sampai 221 sebelum masehi. Filosofi China berusia sangat tua sekali dan berkembang bukan seketika dan mengalami penyempurnaan dari generasi ke generasi.

Lima unsur meliputi: api, air, logam, kayu dan tanah. Lima unsur dalam filsafat China tidak bertujuan menjelaskan tentang atom atau unsur terkecil. Lima unsur disini lebih  pada lima kekuatan yang saling berinteraksi atau sebagai daya gerak alam semesta. Lima unsur adalah tentang sifat. Api sifatnya aktif, panas, dan naik ke atas. Air bersifat fleksibel, mengalir kebawah. Logam bersifat keras, menurun, melebur dan mengencang. Kayu bersifat tumbuh, bertunas/berkembang biak, menyebar. Segala sesuatu yangtumbuh dan berkembang dihubungkan dengan kayu. Dan tanah bersifat menyerap, memungkinkan pertumbuhan.
Secara praktis, lima unsur bisa diringkas seperti ini. Api berhubungan dengan panas atau energik. Air berhubungan dengan kohesi, menyatu, seperti sifat cairan. Logam bersifat keras dan tidak menyatu. Kayu bersifat tumbuh dan menyebar.

Hubungan lima unsur saling membatasi / menindas dan mendukung. Dan antar unsur juga saling melawan.  Hubungan mendukung: api mendukung tanah, tanah mendkung logam, logam mendukung air, air mendukung  kayu, dan kayu mendukung api. Hubungan menindas/mengendalikan: Api mengendalikan logam, logam mengendalikan kayu, kayu mengendalikan tanah, tanah mengendalikan api, dan api mengendalikan air.
Hubungan melawan balik: logam melawan api, api melawan air, air melawan tanah, tanah melawan kayu, dan kayu melawan logam.




Kembali pada induksi. Lima unsur adalah sifat pegerakan semesta. Dunia selalu berubah dan perubahan bisa diklasifikasikan dalam siklus lima unsur tersebut. Sekali lagi lima unsur bukan tentang benda kayu, logam, api, dan seterusnya. Tapi tentang sifat. Penyebutan kayu, api, air, dan lain sebagainya hanya simbol, sebagai alat bantu memahami fenomena alam.

Penentuan nama seseorang dalam tradisi China bukan sembarangan. Seorang ahli metafisika melakukan analisa untuk mengetahui pengaruh horoskop pada kelahiran. Sebagai contoh. Menurut horoskop, saya terlahir dengan banyak elemen tanah dan kayu. Setelah saya pelajari memang saya dominan tanah. Karakter saya adalah banyak diam, menyerap banyak informasi, selalu melihat dari hal-hal mendasar dan tidak mau menonjolkan diri. Seseorang pernah memberi saran mengubah nama China saya. Dipilihlah karakter China (kanji) yang bernuansa api. Karena orang dengan dominan tanah butuh didukung oleh api. Karakter “kuang” yang berarti bercahaya adalah salah satu saran. Untuk berbusana, disarankan saya memakai warna cerah, seperti warna merah, orange, yang cerah yang melambangkan api.

Sampai sekarang saya tetap tidak menggunakan karakter “kuang” dan jarang memakai baju warna merah. Apalagi nama China sudah jarang digunakan terutama menjadi panggilan sehari-hari. Waktu itu terus terang saja, saya skeptik, namun setelah saya pelajari, intinya bukan pada masalah nama. Tapi bagaimana saya bisa melakukan  re-programming pikiran bawah sadar. Bahwa kecenderungan diri yang berlebihan pada sifat tanah perlu memperhatikan aspek pendukung lainnya. Karena saya dasarnya pendiam dan jarang menonjolkan diri walaupun diam-diam telah banyak menyerap informasi, maka saya belajar untuk lebih “unjuk gigi”. Berani menungkapkan pendapat dan menampilkan maksud dan pemikiran adalah perubahan yang saya lakukan. Sejak itu kadang saya memakai baju warna merah. Tujuan saya adalah menggunakan siimbol merah (unsur api) untuk memberikan sugesti positif pada diri sendiri.

Yang menjadi pertanyaan selanjutnya. Mengapa saya cenderung bersifat tanah?
Menurut psikologi behavioristik, lingkungan turut membentuk kepribadian seseorang. Lingkungan turut memberi induksi yang secara pikiran bawah sadar itu menjadi bagian dari kepribadian. Saya lahir dalam keluarga besar berkumpul dengan sanak keluarga lain. Ayah, ibu, dua orang adik semuanya satu rumah dengan keluarga tante saya. Tumbuh berkembang, sekolah hingga kuliah atas biaya tante (kakak dari papa). Sejak kecil memang ditekankan untuk tahu diri oleh orang tua. Memiliki fasilitas hidup jangan lupa dengan asal asul. Semuanya adalah atas jasa kebaikan orang lain terutama tante. Saya berada di posisi yang sama dengan adik-adik kandung saya, yaitu dibiayai oleh tante. Namun mengapa sifat tanah hanya pada saya, sementara adik-adik saya tidak bersifat tanah? Dan “tahu diri” (baca: tahu asal-usul) bukankah tidak harus diwujudkan dalam sifat tanah? Orang lain mungkin dengan tahu “asal usul” justru menampilkan sifat api ataupun sifat-sifat lainnya.

Menurut saya psikologi behavioristik hanya mengamati sebagian dari kehidupan. Pola pengasuhan memang menentukan kepribadian, tapi lebih pada kepribadian spesifik. Kepribadian dasar tetaplah sama, seperti saya memang bersifat tanah. Lingkungan membuat saya semakin tanah dengan bentuknya lebih spesifik. Seperti seorang anak sensitif (baca: perasa) jika dikritik akan cenderung takut mengemukakan pendapat. Beda dengan orang yang agresif. Jika dia dikritik, maka dia akan membalas bahkan memusuhi orang yang mengkritiknya. Anak agresif cenderung menjadi pemberontak jika banyak dikritik dan keinginannya dihalangi.

Kepribadian dasar dalam tradisi China termasuk pada pilar langit (thien). Dalam spiritualitas Timur itu berhubungan dengan karma. Jejak-jejak karma bisa dilacak, hingga pada tanda-tanda alam pada waktu kelahiran yang turut menginduksi keadaan bayi yang baru saja lahir. Induksi bisa saja muncul bukan hanya pada waktu kelahiran. Pada fase-fase hidup tertentu, misalkan kita bertemu dengan orang tertentu, yang bukan keluarga dekat, namun memberi pengaruh yang mendasar dan turut mempertajam kepribadian kita. Termasuk juga fenomena Buddha mencapai pencerahan pada waktu bulan purnama siddhi. Momentum vibrasi bulan turut memberi insight. Karma masa lalu sebenarnya hasil dari kecenderungan diri juga. Bisa jadi elemen tanah saya adalah karakter tanah sejak dahulu dikehidupan sebelumnya. Itulah yang membuat saya selalu “sederhana”. Ketika dipertemukan dengan ajaran-ajaran spiritual yang menekankan kesederhanaan, saya dengan mudah bisa menerima dan mempelajarinya. Semantara saya pernah bertemu dengan orang berunsur tanah tapi tidak menyukai filsafat dan hal-hal spiritual. Menurutnya yang penting sederhana, tidak perlu mempelajari hal-hal yang tidak bisa dilihat (seperti filsafat, meditasi, metafisika dan lain-lain), yang penting dalam kehidupan nyata bisa baik, bekerja dengan baik dan jujur, itu sudah cukup.

Karena karma dihubungkan dengan masa lalu dan tidak bisa dilihat secara langsung, sering masa lalu itu disimbolkan sebagai pilar langit, kehendak Tuhan, takdir, dan lain sebagainya. Tujuannya agar manusia lebih fokus pada keadaan saat ini. Masa lalu telah memberikan karakter dasar, dan hal-hal yang sudah lewat tidak bisa diubah. Yang paling bisa diubah adalah pilar diri sendiri (faktor diri sendiri). Pilar bumi atau lingkungan hanya bisa diatur. Diatur maksudnya kita tidak bisa menentukan 100%. Misalkan kita hidup dalam lingkungan yang tidak sempurna, kita hanya bisa menjaga diri dengan meningkatkan Daya Diri, atau memilih lingkungan lain. Namun tetap saja tidak ada lingkungan yang sempurna.

Rumus sederhananya adalah seperti ini.
DD x L = KD
DD adalah Daya Diri.  L adalah Lingkungan. Dan KD adalah Kualitas Duniawi.
DD, LL dan KD selalu bilangan positif.

Jika L bernilai 6. Dengan DD bernilai 3, maka kita mendapatkan K sebesar 18.
Namun jika L hanya bernilai 2. Agar mendapatkan KD sebesar 18, maka DD (Daya Diri) harus ditingkatkan menjadi nilai 9.

[Delapan Sektor] 

Rumus diatas hanya berlaku untuk Kualitas Duniawi. Dalam fengshui ada 8 sektor yang perlu diperhatikan yaitu:
1>    Kesejahteraan (hsun)
2>    Penerimaan sosial (li)
3>    Relasi (kun)
4>    Kreativitas (dui)
5>    Mentor atau pendukung (chyan)
6>    Karir / prestasi (kan)
7>    Pendidikan (ken)
8>    Keluarga (chen)
Keseimbangan dalam Kualitas Duniawi adalah keseimbangan pada 8 sektor kehidupan ini.
Namun untuk Kualitas Spriitual, rumusan diatas tidak berlaku. Kualitas Spiritual adalah pilar diri sendiri yang paling tinggi, yang bersifat tak terbatas. Kebahagiaan dan kedamaian spiritual tidak tergantung keadaan eksternal.

MANFAAT MEMAHAMI DIRI
Memahami diri adalah untuk mengetahui cara mengelola diri dan menyeimbangkan diri, termasuk berhadapan dengan orang lain yang memiliki karakternya masing-masing. Pengembangan diri yang mengabaikan pengetahuan tentang diri, pada akhirnya orang akan kesulitan berhadapan dengan dirinya sendiri. Orang yang sulit berhadapan dengan dirinya sendiri akan kesulitan berhadapan dengan orang lain.

Sebagai penutup, ada dua buah kutipan menarik dari Suhana Lim, dalam “Hidup Sehat, Senang dan Sejahtera dengan Feng Shui”.

“Ibaratnya kita berlayar dengan bantuan arus, ukan melawan arus.”
“Mengetahui arah baik kita adalah satu hal. Mengaplikasikan arah baik adalah hal lain...”
Label:
[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

wahyujana. Diberdayakan oleh Blogger.