Berbisnis Dengan Kekasih

Naluri bisnis kadang muncul secara tiba-tiba, demikian peluang bisnis muncul di depan anda. Untuk mengelola bisnis tersebut kadang anda kurang percaya dengan orang lain, apalagi bisnis yang anda kelola mulai berkembang dengan pesat. Untuk itulah anda perlu orang-orang terpercaya untuk berpartner mengelola bisnis anda misalnya kekasih anda. Namun kadang masalah muncul dikemudian hari dan anda tidak siap menyelesaikannya karena hubungan cinta yang telah terjalin sebelumnya. Bersama ini beberapa tips untuk berbisnis dengan kekasih anda :

  1. Sebelum memulai bisnis, harus ada kesepakatan hitam di atas putih. Misalnya soal modal, pembagian keuntungan dan pembagian kerja. Bahkan jika uang yang dilibatkan tergolong besar, perjanjian perlu dilakukan secara resmi di depan notaris. Perjanjian di awal kerja sama bisnis lebih mudah dibuat dibandingkan dengan ketika bisnis telah berjalan apalagi ketika bisnis bermasalah
  2. Beri batasan jelas antara urusan bisnis dan cinta. Sebab jika masalah emosi ikut campur, bisnis anda ikut berantakan
  3. Buatlah kesepakatan, kapan anda harus melakukan pembicaraan sebagai rekan bisnis dan kapan harus bersikap sebagai kekasih 
  4. Saling menghormati. Anda mungkin tidak selalu memiliki pandangan yang sama dengan suami, tapi hormatilah setiap keputusannya. "Pada dasarnya, setiap orang memiliki talenta yang unik serta kekuatan tersendiri yang bermanfaat bagi bisnis," kata Akalp. Karenanya, Anda perlu menyadari bahwa ada saatnya Anda tidak perlu bersikeras memaksakan pendapat dan hanya perlu memberi kepercayaan pada suami untuk mengambil keputusan bagi bisnis Anda bersama. 
  5. Singkirkan ego. Tak hanya di rumah, di tempat kerja pun Anda harus belajar untuk tidak mementingkan ego dan melihat apa yang terbaik bagi situasi yang dialami. "Terlalu mendahulukan gengsi pada akhirnya hanya akan menciptakan masalah, baik bagi bisnis maupun relasi Anda dengan pasangan," kata Akalp.
  6. Hindari bicara bisnis di meja makan. Setelah seharian duduk bersama di kantor bersama suami untuk membicarakan pekerjaan, jadikan waktu makan sebagai waktunya bebas dari obrolan seputar bisnis. Aturan sederhana ini bisa membuat Anda dapat membedakan peran antara sebagai pasangan hidup dengan mitra bisnis. Selain itu, berdiskusi seputar pekerjaan tentu hanya akan membuat anak-anak terganggu dan merasa tidak diperhatikan. 
  7. Tetap miliki waktu untuk berdua. Punya kebiasaan berkencan dengan suami, bahkan setelah menikah? Jangan sampai kebiasaan ini dihilangkan karena Anda dan suami terlalu sering menghabiskan waktu berdua, baik di rumah, di tempat kerja, maupun untuk rapat dengan klien bersama. Tetaplah jadwalkan acara untuk berdua tanpa adanya gangguan yang berhubungan dengan pekerjaan.
  8. Bersikaplah fleksibel. Meski aturannya jelas untuk memisahkan urusan bisnis dengan keluarga, terkadang pada pelaksanaannya kita perlu sedikit luwes. "Memang, saat berada di tempat kerja Anda dan suami akan lebih mudah untuk membicarakan masalah-masalah penting seputar bisnis, tanpa interupsi dari anak-anak. Tapi, kadang ketika malam hari, Anda dan suami sering tiba-tiba mendapat kesempatan untuk berdiskusi soal rencana masa depan perusahaan," papar Akalp. "Alih-alih berhenti dan memutuskan untuk kembali membicarakannya esok hari, lebih baik lanjutkan saja." 
  9. Tunjukkan perhatian Anda. Di rumah Anda mungkin sangat memerhatikan kebutuhan suami. Tapi saat sudah berbisnis bareng suami, mungkin ada kecenderungan bagi Anda untuk menahan diri. Toh, di tempat kerja peran Anda adalah sebagai partner bisnis, bukannya istri? Menurut Akalp, tidak ada salahnya jika Anda masih ingin membuatkan kopi untuk suami  saat berada di tempat kerja. "Ini mungkin hanya tindakan kecil, tapi memperlihatkan bahwa Anda memikirkan dirinya," kata Akalp.
Yang perlu diingat, berbisnis bersama pasangan itu belum tentu bisa dilakukan oleh setiap orang yang telah berkeluarga. Dan bila Anda telah memutuskan untuk melakukannya, jangan biarkan cerita-cerita negatif menghalangi niat Anda. Selama Anda dan pasangan selalu berpikiran positif dan memiliki tujuan yang baik untuk keluarga, pasti keberhasilan bisa dicapai.
Label:
[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

wahyujana. Diberdayakan oleh Blogger.