Tulisan ini membahas tentang beberapa aspek yang mempengaruhi manusia.
Kelahiran manusia dipengaruhi oleh energi semesta yang mempengaruhi
karakter dasar. Itulah mengapa tradisi Timur mempercayai horoskop dan
dijadikan metode untuk memahami diri. Terlepas dari hal-hal luar yang
turut mempengaruhi manusia, manusia memiliki kehendak bebas untuk
merubah dan menentukan kelangsungan hidupnya.
TINJAUAN UMUM
Dari sini ada dua pemahaman
ekstrim, yang satu memahami bahwa kehidupan manusia dibentuk oleh
keadaan. Dalam psikologi behavioristik, keadaan ini diidentifikasi
sebagai lingkungan. Setiap orang hidup ditentukan oleh hal-hal luar,
seperti lingkungan, cara pengasuhan, dan lain sebagainya. Dengan kata
lain manusia sangatlah deterministik. Tradisi Timur lebih jauh
menghubungkannya pada rasi bintang atau vibrasi energi semesta yang
turut menentukan nasib seseorang. Pemahaman ekstrim yang lainnya adalah
paham yang didasari kehendak bebas (
free will). Manusia bisa menentukan nasibnya sendiri dan memutus pengaruh luar yang mengkondisikannya.
Dalam
hal ini, saya mengambil sikap berada ditengah, mengikuti mazhab ketiga
dalam psikologi. Manusia adalah kombinasi dari pengaruh deterministik
dan kehendak bebas. Spiritualitas Timur seperti Hindu dan Buddha,
kombinasi seperti itu dijelaskan dalam hukum karma. Manusia berbuat dan
memberi akibat yang menjadi kondisinya kelak. Dari kondisi tersebut,
manusia memiliki reaksi dan aksi. Jika bereaksi dengan negativitas, maka
kondisi buruk akan membuat keadaan bathin tambah buruk. Jika beraksi
secara positif, maka kondisi buruk justru akan menumbuhkan kebijaksanaan
(
wisdom) dan bathin menjadi lebih bahagia dan damai.
Agama-agama samawi menyebutkan kombinasi deterministik dan kehendak
bebas itu dalam hukum menuai dan menabur. Secara prinsip adalah sama,
walaupun hukum menuai menabur menggunakan restu simbol ilahi seperti
Tuhan, Maha Dewa, dan lain-sebagainya. Intinya bahwa memang ada pengaruh
deterministik dengan kehendak bebas.
APA ITU INDUKSI?
Saya
mengenal istilah “induksi” setelah mempelajari hipnoterapi. Hipnoterapi
adalah metode terapi yang memanfaatkan pengolahan pikiran bawah sadar.
Dalam hipnoterapi ada banyak prosedur terapi (atau lebih dikenal sebagai
teraputik) yang bertujuan membuat seseorang memasuki
trance. Pada kondisi trance itulah dicari akar masalah dan pikiran bawah sadar di program ulang (
reprogramming) sesuai dengan tujuan terapi yang diinginkan.
Prosedur
terapi juga sering disebut sebagai induksi. Seorang terapis menggunakan
teknik induksi tertentu. Induksi sesuai dari pengertiannya adalah
mengarahkan dari yang umum menjadi lebih spesifik. Sebagai contoh naskah
hipnoterapi.
“
Tarik napas dalam dan santai lalu
hembuskan perlahan-lahan. Lakukan beberapa kali. Tarik napas lalu
hembuskan. Ok, bagus sekali. Tarik napas dengan lembut lalu hembuskan
perlahan-lahan. Setiap Anda menarik napas dan menghembuskan, rasakan
begitu relaks dan nyaman. Izinkan setiap bernapas, oksigen membantu Anda
untuk lebih rileks.... ”
Prinsip dasarnya adalah
mengarahkan pada relaksasi. Antara bernapas dan relaksasi tidak ada
hubungan langsung, karena banyak kondisi juga kita tetap bernapas
kendati pikiran dalam keadaan tegang. Namun dalam induksi seseorang
diarahkan pada keadaan rileks dan tenang.
Masih banyak
teknik induksi dalam hipnoterapi termasuk teknik visualisasi.
Membayangkan bola cahaya yang menyinari tubuh. Membayangkan cahaya
tersebut memberi relaksasi ketika menyentuh seluruh pori-pori tubuh. Dan
seterusnya.
Teknik induksi bukan hanya ada pada
hipnoterapi. Dalam meditasi juga sudah sering digunakan. Secara
sederhana, teknk induksi mengikuti cara komunikasi dalam otak, yaitu
komunikasi visual, auditori dan kinestetik. Visual artinya mengggunakan
visualisasi. Auditori dengan menggunakan media suara, bisa doa tertentu,
mantra, musik instrumen, brainwave audio, dan lain sebagainya.
Kinestetik berhubungan dengan sensasi tubuh, termasuk juga gerak ritual,
gesture (
mudra). Dalam tantra, teknik induksi tersebut disebut sebagai
yantra,
mantra dan
mudra.
Yantra sering juga menggunakan gambar mandala atau simbol-simbol tertentu.
Mantra ada banyak dan sangatlah variatif. Sudah banyak diakui bahwa
mantra bisa mengkondisikan seseorang dalam keadaan s
omnabulism, suatu keadaan
trance dalam tertentu.
Mudra dalam tantra sering berupa gerak ritual tertentu, posisi tangan, dan lain sebagainya.
Teknik
induksi apapun bentuk dan tradisinya, tujuannya adalah untuk membantu
memasuki keadaan ketenangan tertentu. Teknik meditasi samatha bisa
digolongkan sebagai induksi. Lebih dari itu, beberapa guru meditasi
menyebutkan pikiran yang menyadari sesuatu (
mindfulness) itupun
juga termasuk induksi. Meditasi vipassana dan Zen/Chan kendatipun tidak
menggunakan atau menekankan visualisasi, mantra dan gerak ritual
tertentu, tapi menekankan pada
mindfulness. Jack Kornfield pernah menyebutkan bahwa “
mindfulness is deep hypnosis.”
INDUKSI SECARA UMUM
Dalam
dunia terapi, apapun yang mengkondisikan pikiran lebih tenang, itu
termasuk sebagai induksi. Pengertian induksi secara umum (non terapi)
adalah hal-hal ekternal yang mempengaruhi diri. Saya sebutkan sebagai
non terapi karena ini adalah induksi yang tidak memiliki tujuan terapi
secara spesifik.
Contoh sederhana. Jika Anda banyak
pekerjaan lalu pulang rumah. Lalu Anda mandi dan membersihkan badan. Apa
yang Anda rasakan setelah mandi?
Tentu Anda merasa lebih segar (
fresh)
bukan? Tidak ada tujuanterapi tapi kenyataannya mandi bukan sekedar
membersihkan diri tapi juga menjaga agar pikiran lebih rileks dan nyaman
setelah seharian bekerja.
Setiap hari dan setiap saat
kita diinduksi seperti ini. Ada hal-hal eksternal yang membuat kita
lebih nyaman maupun tidak. Lebih jauh, setiap saat kita berreaksi pada
keadaan luar. Kita mendapat stimulus setiap saat dan harus diakui hal
ini juga mempengaruhi kepribadian kita.
Seorang anak
sensitif yang sering mendapat kritikan orang tua, ada kecenderungan anak
tumbuh menjadi takut dan malu untuk mengungkapkan pendapat. Dalam
psikologi behaviorisme hal ini sudah umum diketahui.
KELAHIRAN
Saya
pernah berdiskusi dengan seorang sahabat. Bercerita tentang suara
mantra. Mantra memiliki efek tertentu. Dalam tradisi Hindu ada yang
disebut primordial sound. Asal dari semesta adalah vibrasi dasar yang
disebut “Om”. Om adalah suku kata yang banyak digunakan dalam mantra
baik mantra Hindu maupun Buddha.
Suku kata “Om“ mengacu
pada Brahma, Tuhan, atau hal-hal yang berhubungan pada sesuatu yang
sudah ada atau primordial. Dalam Buddhisme mengacu pada kekosongan (
sunyata).
Kekosongan atau hal-hal primordial adalah “ada” karena bervibrasi namun
tetap tidak terkatakan dan tidak bisa disimbolkan. Pembahasan akan hal
yang terkatakan lebih menarik jika dibahas secara filosofis, namun
terlalu panjang jika dibahas dalam tulisan ini.
Kembali
pada mantra. Jika mantra bervibrasi, padahal itu cuma suku kata. Lalu
bagaimana dengan nama kita? Bukankah nama adalah simbol yang mewakili
kepribadian kita?
Diskusi tidak berlanjut namun kami
sepakat bahwa nama itu memberi pengaruh pada kepribadian. Walaupun
setiap orang itu unik dan berbeda satu sama lain. Memungkinkan seseorang
memiliki nama yang kebetulan sama namun memiliki kepribadian yang
berbeda. Kesimpulan saya setelah berdiskusi bahwa paling tidak nama
menentukan kepribadian. Nama walaupun secara sosial berfungsi sebagai
“panggilan”, namun nama mempengaruhi pikiran bawah sadar kita. Nama
turut menginduksi kita dan itu yang membuat kepribadian kita menjadi
seperti sekarang ini.
TIGA PILAR
Dalam
tradisi China, ada tiga pilar yang mempengaruhi hidup kita. Yang
pertama adalah faktor langit. Ini yang disebut dengan kehendak alam,
Tuhan, nasib, atau takdir. Spiritualitas India menyebutnya sebagai karma
(seperti yang sudah saya sebutkan diawal). Yang kedua adalah faktor
bumi. Inilah yang menjadi perhatian dalam fengshui. Lingkungan turut
menkondisikan kita. Aspek deterministik termasuk dalam faktor bumi ini.
Yang ketiga adalah faktor diri. Manusia memiliki kehendak bebas. Untuk
itu perlulah manusia berjuang, perlu kerja keras, dan perlu belajar.
Dalam spiritualitas, kebijaksanaan (
wisdom) perlu dilatih dan ini termasuk faktor diri.
Yang
ingin saya bahas disini bahwa induksi termasuk pada faktor bumi.
Horoskop menjadi bagian dari cara memahami diri disebabkan adanya
pengaruh induksi alam semesta. Tergantung horoskop dihitung atau dilihat
dari sudut pandang apa. Sekedar pembagian waktu atau ada pengaruh rasi
bintang tertentu.
Rasi bintang termasuk kondisi bulan
sudah banyak dipahami oleh dalam mereka yang berlatih olah energi
seperti qigong, prana, reiki, dan lain sebagainya. Sebagai contoh,
energi bulan memiliki vibrasi tertentu dan membantu dalam healing atau
juga dalam meditasi. Itulah mengapa dalam kisah-kisah tokoh spiritual
atau nabi tanda-tanda alam sering disebutkan. Sebagai contoh: Kelahiran
Yesus yang ditandai dengan bintang terang. Bintang memiliki energi
tertentu dan menginduksi orang yang lahir pada waktu itu. Buddha lahir
pada saat bulan purnama di taman Lumbini. Buddha mencapai pencerahan di
bawah pohon bodhi juga pada saat bulan purnama.
Apakah
tanda alam merupakan penanda atau sebenarnya ada hubungan sebab akibat
yang mengkondisikan orang yang lahir pada waktu itu memiliki kepribadian
tertentu? Orang yang tidak setuju biasanya berargumen. “
Bukankah orang yang lahir pada saat bulan purnama ada banyak. Namun toh tetap masing-masing kepribadiannya berbeda.”
Seperti kelahiran Yesus, berarti pada saat yang sama ada banyak bayi
lahir ketika ada bintang terang. Sama dengan pencerahan Buddha ketika
bulan purnama. Apakah semua orang yang bermeditasi pada waktu yang sama
ketika bulan purnama mesti menghasilkan kemajuan dalam meditasi?
Horoskop
hanya menampilkan generalisasi yang tidak bisa akurat 100%. Dalam
metafisika China sendiri metode horoskop ada banyak sekali. Dalam metode
Bazi dianalisa dengan memperhatikan tahun, bulan dan jam kelahiran.
Dalam metode yang lain hanya tanggal, bulan dan tahun namun dengan
melihat kombinasi 3 hal, yaitu angka dasar, angka pengontrol dan angka
kecenderungan. Sebagai contoh, saya pribadi pernah mengadopsi
perhitungan angka dasar, angka pengontrol dan angka kecenderungan
menggunakan acuan dari Takashi Yoshikawa dalam
The Ki: How To Make Your Dreams Come True With Feng Shui Astrology
Analisa Yoshihawa dalam buku tersebut menyertakan perbandingan waktu
kelahiran tokoh-tokoh dunia dan kehidupan pribadi mereka. Seperti John
Lennon dan Yoko Ono, Prince Charles dan Princess Diana, Ronald Reagan
dan Nancy Reagan, dan lain sebagainya. Walaupun horoskop tidak akurat
100%, namun beberapa metode menunjukkan validitas 70-80%. Contoh analisa
Yoshikawa pada tokoh-tokoh dunia nampak sangat akurat. Tentu itu bukan
hanya kebetulan. Saya yakin memang ada pengaruh tertentu. Karakter
dasar bisa diketahui dalam horoskop, namun untuk menebak nasib tidaklah
bisa, karena setiap orang punya kehendak bebas.
[Seorang teman pernah mengatakan. Tebak nasib itu areanya paranormal yang bisa ilmu penerawangan]
AWAL MULA FENGSHUI
Jauh
sebelum fengshui dalam bentuk astrologi (horoskop), fengshui pada
awalnya adalah astronomi. Tahu bedanya astronomi dan astrologi bukan?
Astrologi mempelajari tentang pengaruh waktu kelahiran dengan
kepribadian pada waktu keadaan semesta dalam hal ini rasi bintang.
Astronomi mempelajari tentang rasi bintang dan pengaruhnya pada bumi.
Astrologi
banyak ditolak oleh ilmuwan. Namun dalam perkembangannya banyak juga
yang mempercayainya. Saya termasuk orang yang menggunakan astrologi
sebagai salah satu cara untuk memahami diri (bukan satu-satunya cara).
Bentuk
astronomi adalah cikap bakal filosofi China sebelum berkembang dalam
ilmu yang lebih variatif seperti pengobatan, qi gong, beladiri, strategi
perang termasuk fengshui “populer” yang kita kenal sekarang ini.
Diceritakan
Fu Xi (kaisar mitologis China kuno yang hidup 2852 SM) memahami alam
semesta setelah terinspirasi melihat batok tempurung kura-kura. Itu
menunjukkan kombinasi triagam. Secara mendasar, kombinasi triagram
didasari premis dasar bahwa ada dua kekuatan yang berlawan dan selalu
berubah silih berganti. Ini yang disimbolkan sebagai yin yang. Simbol
yinyang adalah bentuk visual dari bukit dan lembah. Yang menarik dari
yinyang bahwa yin juga memiliki potensi menjadi yang dan juga
sebaliknya.
LIMA UNSUR DAN KARAKTER DASAR
Kombinasi
yin yang dikembangkan dalam ajaran lima unsur (wu xing). Lima unsur
konon dikembangkan oleh Dinasti Yin dan Zhou pada abad ke-16 sampai 221
sebelum masehi. Filosofi China berusia sangat tua sekali dan berkembang
bukan seketika dan mengalami penyempurnaan dari generasi ke generasi.
Lima
unsur meliputi: api, air, logam, kayu dan tanah. Lima unsur dalam
filsafat China tidak bertujuan menjelaskan tentang atom atau unsur
terkecil. Lima unsur disini lebih pada lima kekuatan yang saling
berinteraksi atau sebagai daya gerak alam semesta. Lima unsur adalah
tentang sifat. Api sifatnya aktif, panas, dan naik ke atas. Air bersifat
fleksibel, mengalir kebawah. Logam bersifat keras, menurun, melebur dan
mengencang. Kayu bersifat tumbuh, bertunas/berkembang biak, menyebar.
Segala sesuatu yangtumbuh dan berkembang dihubungkan dengan kayu. Dan
tanah bersifat menyerap, memungkinkan pertumbuhan.
Secara praktis,
lima unsur bisa diringkas seperti ini. Api berhubungan dengan panas
atau energik. Air berhubungan dengan kohesi, menyatu, seperti sifat
cairan. Logam bersifat keras dan tidak menyatu. Kayu bersifat tumbuh dan
menyebar.
Hubungan lima unsur saling membatasi / menindas
dan mendukung. Dan antar unsur juga saling melawan. Hubungan
mendukung: api mendukung tanah, tanah mendkung logam, logam mendukung
air, air mendukung kayu, dan kayu mendukung api. Hubungan
menindas/mengendalikan: Api mengendalikan logam, logam mengendalikan
kayu, kayu mengendalikan tanah, tanah mengendalikan api, dan api
mengendalikan air.
Hubungan melawan balik: logam melawan api, api
melawan air, air melawan tanah, tanah melawan kayu, dan kayu melawan
logam.
Kembali
pada induksi. Lima unsur adalah sifat pegerakan semesta. Dunia selalu
berubah dan perubahan bisa diklasifikasikan dalam siklus lima unsur
tersebut. Sekali lagi lima unsur bukan tentang benda kayu, logam, api,
dan seterusnya. Tapi tentang sifat. Penyebutan kayu, api, air, dan lain
sebagainya hanya simbol, sebagai alat bantu memahami fenomena alam.
Penentuan
nama seseorang dalam tradisi China bukan sembarangan. Seorang ahli
metafisika melakukan analisa untuk mengetahui pengaruh horoskop pada
kelahiran. Sebagai contoh. Menurut horoskop, saya terlahir dengan banyak
elemen tanah dan kayu. Setelah saya pelajari memang saya dominan tanah.
Karakter saya adalah banyak diam, menyerap banyak informasi, selalu
melihat dari hal-hal mendasar dan tidak mau menonjolkan diri. Seseorang
pernah memberi saran mengubah nama China saya. Dipilihlah karakter China
(kanji) yang bernuansa api. Karena orang dengan dominan tanah butuh
didukung oleh api. Karakter “kuang” yang berarti bercahaya adalah salah
satu saran. Untuk berbusana, disarankan saya memakai warna cerah,
seperti warna merah, orange, yang cerah yang melambangkan api.
Sampai
sekarang saya tetap tidak menggunakan karakter “kuang” dan jarang
memakai baju warna merah. Apalagi nama China sudah jarang digunakan
terutama menjadi panggilan sehari-hari. Waktu itu terus terang saja,
saya skeptik, namun setelah saya pelajari, intinya bukan pada masalah
nama. Tapi bagaimana saya bisa melakukan
re-programming
pikiran bawah sadar. Bahwa kecenderungan diri yang berlebihan pada sifat
tanah perlu memperhatikan aspek pendukung lainnya. Karena saya dasarnya
pendiam dan jarang menonjolkan diri walaupun diam-diam telah banyak
menyerap informasi, maka saya belajar untuk lebih “unjuk gigi”. Berani
menungkapkan pendapat dan menampilkan maksud dan pemikiran adalah
perubahan yang saya lakukan. Sejak itu kadang saya memakai baju warna
merah. Tujuan saya adalah menggunakan siimbol merah (unsur api) untuk
memberikan sugesti positif pada diri sendiri.
Yang menjadi pertanyaan selanjutnya. Mengapa saya cenderung bersifat tanah?
Menurut
psikologi behavioristik, lingkungan turut membentuk kepribadian
seseorang. Lingkungan turut memberi induksi yang secara pikiran bawah
sadar itu menjadi bagian dari kepribadian. Saya lahir dalam keluarga
besar berkumpul dengan sanak keluarga lain. Ayah, ibu, dua orang adik
semuanya satu rumah dengan keluarga tante saya. Tumbuh berkembang,
sekolah hingga kuliah atas biaya tante (kakak dari papa). Sejak kecil
memang ditekankan untuk tahu diri oleh orang tua. Memiliki fasilitas
hidup jangan lupa dengan asal asul. Semuanya adalah atas jasa kebaikan
orang lain terutama tante. Saya berada di posisi yang sama dengan
adik-adik kandung saya, yaitu dibiayai oleh tante. Namun mengapa sifat
tanah hanya pada saya, sementara adik-adik saya tidak bersifat tanah?
Dan “tahu diri” (baca: tahu asal-usul) bukankah tidak harus diwujudkan
dalam sifat tanah? Orang lain mungkin dengan tahu “asal usul” justru
menampilkan sifat api ataupun sifat-sifat lainnya.
Menurut
saya psikologi behavioristik hanya mengamati sebagian dari kehidupan.
Pola pengasuhan memang menentukan kepribadian, tapi lebih pada
kepribadian spesifik. Kepribadian dasar tetaplah sama, seperti saya
memang bersifat tanah. Lingkungan membuat saya semakin tanah dengan
bentuknya lebih spesifik. Seperti seorang anak sensitif (baca: perasa)
jika dikritik akan cenderung takut mengemukakan pendapat. Beda dengan
orang yang agresif. Jika dia dikritik, maka dia akan membalas bahkan
memusuhi orang yang mengkritiknya. Anak agresif cenderung menjadi
pemberontak jika banyak dikritik dan keinginannya dihalangi.
Kepribadian
dasar dalam tradisi China termasuk pada pilar langit (thien). Dalam
spiritualitas Timur itu berhubungan dengan karma. Jejak-jejak karma bisa
dilacak, hingga pada tanda-tanda alam pada waktu kelahiran yang turut
menginduksi keadaan bayi yang baru saja lahir. Induksi bisa saja muncul
bukan hanya pada waktu kelahiran. Pada fase-fase hidup tertentu,
misalkan kita bertemu dengan orang tertentu, yang bukan keluarga dekat,
namun memberi pengaruh yang mendasar dan turut mempertajam kepribadian
kita. Termasuk juga fenomena Buddha mencapai pencerahan pada waktu bulan
purnama siddhi. Momentum vibrasi bulan turut memberi
insight.
Karma masa lalu sebenarnya hasil dari kecenderungan diri juga. Bisa jadi
elemen tanah saya adalah karakter tanah sejak dahulu dikehidupan
sebelumnya. Itulah yang membuat saya selalu “sederhana”. Ketika
dipertemukan dengan ajaran-ajaran spiritual yang menekankan
kesederhanaan, saya dengan mudah bisa menerima dan mempelajarinya.
Semantara saya pernah bertemu dengan orang berunsur tanah tapi tidak
menyukai filsafat dan hal-hal spiritual. Menurutnya yang penting
sederhana, tidak perlu mempelajari hal-hal yang tidak bisa dilihat
(seperti filsafat, meditasi, metafisika dan lain-lain), yang penting
dalam kehidupan nyata bisa baik, bekerja dengan baik dan jujur, itu
sudah cukup.
Karena karma dihubungkan dengan masa lalu dan
tidak bisa dilihat secara langsung, sering masa lalu itu disimbolkan
sebagai pilar langit, kehendak Tuhan, takdir, dan lain sebagainya.
Tujuannya agar manusia lebih fokus pada keadaan saat ini. Masa lalu
telah memberikan karakter dasar, dan hal-hal yang sudah lewat tidak bisa
diubah. Yang paling bisa diubah adalah pilar diri sendiri (faktor diri
sendiri). Pilar bumi atau lingkungan hanya bisa diatur. Diatur maksudnya
kita tidak bisa menentukan 100%. Misalkan kita hidup dalam lingkungan
yang tidak sempurna, kita hanya bisa menjaga diri dengan meningkatkan
Daya Diri, atau memilih lingkungan lain. Namun tetap saja tidak ada
lingkungan yang sempurna.
Rumus sederhananya adalah seperti ini.
DD x L = KD
DD adalah Daya Diri. L adalah Lingkungan. Dan KD adalah Kualitas Duniawi.
DD, LL dan KD selalu bilangan positif.
Jika L bernilai 6. Dengan DD bernilai 3, maka kita mendapatkan K sebesar 18.
Namun jika L hanya bernilai 2. Agar mendapatkan KD sebesar 18, maka DD (Daya Diri) harus ditingkatkan menjadi nilai 9.
Rumus diatas hanya berlaku untuk Kualitas Duniawi. Dalam fengshui ada 8 sektor yang perlu diperhatikan yaitu:
1> Kesejahteraan (hsun)
2> Penerimaan sosial (li)
3> Relasi (kun)
4> Kreativitas (dui)
5> Mentor atau pendukung (chyan)
6> Karir / prestasi (kan)
7> Pendidikan (ken)
8> Keluarga (chen)
Keseimbangan dalam Kualitas Duniawi adalah keseimbangan pada 8 sektor kehidupan ini.
Namun
untuk Kualitas Spriitual, rumusan diatas tidak berlaku. Kualitas
Spiritual adalah pilar diri sendiri yang paling tinggi, yang bersifat
tak terbatas. Kebahagiaan dan kedamaian spiritual tidak tergantung
keadaan eksternal.
MANFAAT MEMAHAMI DIRI
Memahami
diri adalah untuk mengetahui cara mengelola diri dan menyeimbangkan
diri, termasuk berhadapan dengan orang lain yang memiliki karakternya
masing-masing. Pengembangan diri yang mengabaikan pengetahuan tentang
diri, pada akhirnya orang akan kesulitan berhadapan dengan dirinya
sendiri. Orang yang sulit berhadapan dengan dirinya sendiri akan
kesulitan berhadapan dengan orang lain.
Sebagai penutup, ada dua buah kutipan menarik dari Suhana Lim, dalam “
Hidup Sehat, Senang dan Sejahtera dengan Feng Shui”.
“Ibaratnya kita berlayar dengan bantuan arus, ukan melawan arus.”
“Mengetahui arah baik kita adalah satu hal. Mengaplikasikan arah baik adalah hal lain...”